Amerika Serikat (AS) sepertinya tak pernah luput dari ancaman ekstrimisme dan terorisme. Terbaru, Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush memperingatkan munculnya ekstremisme domestik atau dalam negeri. Bush yang mengerahkan pasukan AS ke Afghanistan setelah serangan 11 September 2001 menyerukan seluruh rakyat AS bersatu.
Dilansir AP, Minggu (12/9/2021), Bush memperingatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam perpecahan dan ekstremisme. Dia menyerukan kembalinya semangat kerjasama yang muncul setelah serangan 11 September 2001 atau 20 tahun lalu. Menyampaikan pidato utama pada peringatan nasional kepada para korban Penerbangan 93 oleh Al Qaeda yang membajak pesawat saat menghantam menara kembar World Trade Center (WTC).
Bush kembali memperingatkan tentang kekerasan yang terus muncul di dalam negeri. “Ada sedikit tumpang tindih budaya antara ekstremis di luar negeri dan dalam negeri,” katanya. “Tetapi dalam penghinaan mereka terhadap pluralisme, ketidakpedulian terhadap kehidupan manusia, maka harus ada simbol simbol nasional," ujar Bush.
Dia menegaskan ektremsime dalam negeri merupakan anak anak dari roh busuk yang sama dari Al Qaeda. "Itu sudah menjadi tugas kami yang berkelanjutan untuk menghadapi mereka,” jelasnya. Peringatan Bush datang hampir delapan bulan setelah pemberontakan kekerasan di US Capitol oleh para pendukung Presiden Donald Trump, berusaha membatalkan pemilihan 2020.
Sehingga, memicu beberapa kritikan paling tajam Bush terhadap serangan itu dan tampaknya merupakan kritik implisit terhadap merek politik Trump. Bush menyesalkan begitu banyak politisi telah menjadi daya tarik telanjang untuk kemarahan, ketakutan dan kebencian. Dia mengaku tidak punya solusi mudah.
Sebaliknya, dia menyalurkan kepahlawanan kepada para korban Penerbangan 93. Dan semangat tekad bangsa yang terluka untuk bangkit dari tragedi itu menjadi lebih kuat. "Pada hari pencobaan dan kesedihan Amerika, saya melihat jutaan orang secara naluriah meraih tangan dan bersatu untuk satu tujuan yang sama," kata Bush.
“Itulah Amerika yang saya kenal," ujarnya. Dia menambahkan setelah serangan Islamofobia, nativisme atau keegoisan muncul ke permukaan, tetapi negara menolak mereka. "Itu adalah negara yang saya kenal," tambahnya.
"Ini bukan sekadar nostalgia, ini adalah versi diri kita yang paling sejati," kata Bush. “Ini adalah apa yang kita telah, dan apa yang kita bisa lagi," urainya. Seruan Bush untuk persatuan mendapat pujian dari Presiden Joe Biden.
Biden mengunjungi Shanksville tidak lama setelah Bush berbicara. Juga menyaksikan pidatonya di atas Air Force One dalam penerbangan dari acara peringatan 9/11 di New York pada Sabtu (11/9/2021). "Saya pikir Presiden Bush membuat pidato yang sangat bagus hari ini, sungguh," kata Biden.
Biden juga telah memprioritaskan persatuan nasional dengan mengatakan: “Itulah hal yang akan mempengaruhi kesejahteraan kita lebih dari apa pun.”(*)