Nama Rafael Malalangi mendadak viral di media sosial, terutama di Sulawesi Utara. Tak lain setelah kisah pemuda asal Minahasa Selatan itu gagal menjadi calon siswa (casis) Bintara Polri karena namanya mendadak hilang dari daftar kelulusan. Padahal pada saat pengumuman kelulusan yang dilakukan secara online, nama Rafael Malalangi tercantum dan menduduki peringkat ke 22.
Namun pada pengumuman kedua, nama Rafael Malalangi hilang alias sudah tidak ada dan digantikan dengan nama orang lain. Kisah Rafael Malalangi yang gagal lolos menjadi casis Bintara Polri membuat anggota DPR RI, Hillary Brigita Lasut bereaksi. Lantas, siapa Rafael Malalangi?
Rafael Malalangi adalah seorang pemuda berusia 18 tahun yang tinggal di Desa Pinapalangkow, Kecamatan Suluun Tareran, Minahasa Selatan. Kisah Rafael Malalangi yang gagal lolos jadi casis Bintara Polri pertama kali diketahui dari akun Facebook, Christofel Tumalun. Dikutip dari , akun Christofel Tumalun mengunggah sebuah video dan foto protes dari keluarga Rafael Malalangi.
Dalam narasi video itu menyebutkan, Rafael Malalangi telah mengikuti tes seleksi Nasional Bintara Polri tahun 2021. Ia pun dinyatakan lulus melalui video siaran langsung atau live streaming yang diunggah akun YouTube Humas Polda Sulut pada Kamis, 22 Juli 2021. Namun di lembaran pengumuman Polda Sulut, nama Rafael Malangi malah sudah digantikan dengan nama orang lain.
Tahu Rafael Malalangi dinyatakan lolos, keluarga pun menggelar syukuran di desanya. Sejumlah warga desa lantas memberikan ucapan selamat. Termasuk teman teman Rafael Malalangi yang memberikan ucapan lewa media sosial. Mereka berucap ucapan selamat atas kelulusan Rafael Malalangi dalam tes Bintara Polri.
"Saat teman teman tahu nama saya ada dalam daftar pengumuman kelulusan secara online, mereka sudah menyampaikan ucapan selamat." "Banyak yang menyampaikannya melalui media sosial," ucap Rafael Malalangi. Hal senada juga disampaikan ayah Rafael, Kenly Malalangi.
"Saat tahu anak kami lulus, kami sangat bersukacita." "Perjuangan selama berbulan bulan akhirnya membuahkan hasil," ucapnya. Sayangnya, kebahagiaan Rafael Malalangi tak berlangsung lama.
Tujuh hari setelah pengumuman via siaran langsung, muncul pengumuman susulan dari Polda Sulut. Dalam pengumuman yang dirilis pada Kamis (29/7/2021), nama Rafael Malalangi mendadak hilang dari daftar kelulusan. Bahkan namanya sudah digantikan dengan nama orang lain.
"Padahal, saat pengumuman online pada 22 Juli, nama saya ada di nomor urut 22." "Kami semua menyaksikan pengumuman secara online itu," ungkap Rafael dengan terbata bata sambil menunduk, Kamis (29/7/2021). Rafael Malalangi menangis karena malu, kecewa dan bingung mengapa namanya bisa hilang di daftar pengumuman susulan.
"Saya menangis saat lihat nama saya tidak ada lagi pada daftar pengumuman kedua," kata Rafael Malalangi. Sebelumnya, sehari setelah pengumuman via siaran langsung, ayah Rafael Malalangi, Kenly Malalangi mendapat panggilan dari Polda Sulut. Pada Jumat (23/7/2021), Kenly Malalangi mendatangi Polda Sulut. Ia diberitahu seorang anggota polisi, pengumuman penetapan sang anak lulus tes casis Bintara Polri karena terjadi error.
"Waktu saya menghadap, mereka bilang ada error. Jadi, anak saya sebenarnya tidak lulus." "Mereka pun mulai mengemukakan alasan, tetapi saya tidak gubris lagi apa yang mereka katakan," kata Kenly, dilansir . Bahkan, mereka meminta Kenly menandatangani satu dokumen yang tidak tahu apa isinya.
"Saya menolak menandatangani dokumen itu, sebab saya yakin akan berakibat buruk pada anak saya," ungkapnya. "Mereka berupaya agar saya menandatangani dokumen yang disodorkan, tetapi saya tolak." "Bahkan, saat saya mau pulang dan menuruni tangga Polda Sulut, saya masih diminta untuk tanda tangan," papar Kenly.
Kekhawatiran Kenly akhirnya terjadi. Saat pengumuman susulan, nama anaknya Rafael Malalangi sudah tidak ada lagi dalam daftar. "Saya kecewa, sedih, mengapa ini bisa terjadi?" katanya. Kisah Rafael Malalangi yang gagal lolos menjadi casis Bintara Polri menarik perhatian anggota DPR RI asal Sulut, Hillary Brigitta Lasut.
Legislator termuda di Senayan ini mempertanyakan proses dan prosedur pengumuman kelulusan tersebut. "Kok bisa ya, sudah diumumkan secara virtual dan lulus seleksi secara nasional, tapi beberapa hari kemudian dinyatakan tidak lulus melalui surat." "Ini ada apa?' ujar Hillary, ketika dihubungi, Kamis (29/7/2021).
Politikus asal Partai NasDem ini menaruh curiga apakah ada permainan orang dalam sehingga Rafael Malalangi yang sudah diumumkan lulus, kemudian dinyatakan tidak lulus. "Mengapa terjadi seperti ini? Apakah ini ada permainan orang dalam atau gimana?" "Yang pasti saya akan mempertanyakan ini langsung melalui surat kepada Presiden dan Kapolri. Kok bisa jadi begini," katanya.
Dalam surat terbuka untuk Presiden, Kapolri dan Kapolda Sulut, Hillary Brigitta Lasut mempertanyakan kejanggalan serta penjelasan terkait masalah gagal lolosnya Rafael Malalangi. Surat terbuka Hillary Brigitta Lasut dapat Anda simak . Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, ada panitia dalam seleksi.
"Dalam seleksi ini ada panitianya, kalau ada komplain peserta ke panitianya dan tanyakan kenapa," kata Jules Abraham, dikutip dari . Ia menerangkan, dalam seleksi penerimaan anggota Polri ada wadahnya dan itu urusannya panitia. "Saat menyiarkan live sebelum ditutup acaranya sudah disampaikan pengumuman calon siswa bilamana ada yang merasa keberatan segera ke panitia," tegas Kabid.
"Nanti dari panitia jelaskan apa penyebabnya kalau dia tidak lulus. Jadi komplain ke panitia. Keberatan ke panitia saja," kata dia.